Peradaban Dunia Part 6: Persia Merupakan Peradaban Yang Berusia 1.500 Tahun SM
Peradaban Persia Kuno dimulai sekitar tahun 1.500 tahun SM akan tetapi ada sumber lain yang menyatakan peradaban Persia mulai berkembang sekitar 550 SM dengan yang ditandari berdirinya Kekaisaran Akhemeniyah oleh Cyrus Agung.
Cyrus dikenal karena kebijakannya yang toleran terhadap berbagai budaya dan agama di wilayah yang ditaklukkannya, termasuk Mesopotamia, Anatolia, dan Asia Tengah.
Persia Kuno dikenal dengan kontribusinya dalam bidang seni, arsitektur, dan teknologi. Mereka menciptakan kincir angin vertikal, yang digunakan untuk menggiling hasil panen dan memompa air.
Wilayah kekuasaan dari peradaban Persia Kuno, khususnya pada masa Kekaisaran Akhemeniyah di bawah pemerintahan Darius Agung, mencakup area yang sangat luas. Wilayah ini meliputi:
Berikut adalah beberapa raja Persia kuno yang terkenal:
Musuh terbesar dari peradaban Persia Kuno adalah Yunani. Konflik antara Persia dan Yunani, yang dikenal sebagai Perang Yunani-Persia, merupakan serangkaian konflik yang berlangsung selama beberapa dekade.
Runtuhnya Peradaban Persia
Sistem Pemerintahan dan Sosial
Sistem pemerintahan Persia Kuno adalah monarki yang dipimpin oleh seorang raja. Raja memiliki kekuasaan absolut, tetapi untuk memudahkan pemerintahan, wilayah kekaisaran dibagi menjadi beberapa provinsi yang dikelola oleh gubernur atau satrap
Sistem pemerintahan Persia Kuno adalah monarki yang dipimpin oleh seorang raja. Raja memiliki kekuasaan absolut, tetapi untuk memudahkan pemerintahan, wilayah kekaisaran dibagi menjadi beberapa provinsi yang dikelola oleh gubernur atau satrap
Masyarakat Persia terbagi dalam beberapa kelas sosial:
- Aristokrat (Raja/pejabat pemerintah)
- Pendeta
- Petani, dan
- Pedagang
Persia Kuno dikenal dengan kontribusinya dalam bidang seni, arsitektur, dan teknologi. Mereka menciptakan kincir angin vertikal, yang digunakan untuk menggiling hasil panen dan memompa air.
Dalam arsitektur, mereka membangun struktur megah seperti Persepolis, yang menampilkan kolom besar dan relief yang menggambarkan adegan-adegan dari kehidupan kerajaan.
Agama dan Filsafat
Agama utama di Persia Kuno adalah Zoroastrianisme, yang didirikan oleh Zoroaster. Agama ini mengajarkan dualisme kosmik antara kebaikan dan kejahatan, dengan Ahura Mazda sebagai dewa utama.
Agama dan Filsafat
Agama utama di Persia Kuno adalah Zoroastrianisme, yang didirikan oleh Zoroaster. Agama ini mengajarkan dualisme kosmik antara kebaikan dan kejahatan, dengan Ahura Mazda sebagai dewa utama.
Filsafat Zoroastrianisme memiliki pengaruh besar pada agama dan budaya di wilayah tersebut dan kemudian mempengaruhi agama-agama lain seperti Kristen dan Islam.
Wilayah Kekuasaan
Wilayah kekuasaan dari peradaban Persia Kuno, khususnya pada masa Kekaisaran Akhemeniyah di bawah pemerintahan Darius Agung, mencakup area yang sangat luas. Wilayah ini meliputi:
- Iran modern
- Sebagian besar Asia Tengah
- Pakistan
- Thrakia
- Makedonia
- Mesir
- Bagian dari Yunani dan Asia Kecil (Turki modern)
![]() |
Peta penyebaran wilayah Persia | detik.com |
Puncak Kejayaan Persia Kuno
Puncak kejayaan dari peradaban Persia Kuno terjadi pada masa pemerintahan Darius Agung, yang berkuasa dari tahun 522 hingga 486 SM. Selama periode ini, Kekaisaran Persia mencapai luas wilayah terbesarnya, meliputi wilayah dari India hingga Mesir dan sebagian besar Asia Barat serta beberapa bagian Eropa.
Puncak kejayaan dari peradaban Persia Kuno terjadi pada masa pemerintahan Darius Agung, yang berkuasa dari tahun 522 hingga 486 SM. Selama periode ini, Kekaisaran Persia mencapai luas wilayah terbesarnya, meliputi wilayah dari India hingga Mesir dan sebagian besar Asia Barat serta beberapa bagian Eropa.
Darius Agung dikenal karena keberhasilannya dalam mengadministrasi kekaisaran yang luas melalui sistem birokrasi yang efisien dan pembangunan infrastruktur seperti jalan dan pos pengiriman, yang memperkuat integrasi dan komunikasi di seluruh kekaisaran.
Raja-raja Persia Kuno
Raja-raja Persia Kuno
Berikut adalah beberapa raja Persia kuno yang terkenal:
- Koresh Agung (Cyrus II) - Memerintah dari tahun 559 hingga 530 SM. Dia adalah pendiri Kekaisaran Akhemeniyah dan dikenal karena kebijakan toleransinya terhadap budaya dan agama yang berbeda di wilayah yang ditaklukkannya.
- Kambisus II - Putra Koresh Agung, yang memerintah setelah kematian ayahnya dari tahun 530 hingga 522 SM. Dia terkenal karena penaklukan Mesir dan memperluas wilayah kekaisaran.
- Darius I (Darius Agung) - Memerintah dari tahun 522 hingga 486 SM. Dikenal karena perluasan besar-besaran wilayah kekaisaran dan reformasi administratif yang ia lakukan.
- Xerxes I - Putra Darius Agung, yang memerintah dari tahun 486 hingga 465 SM. Dia terkenal karena perannya dalam Perang Yunani-Persia, khususnya Pertempuran Thermopylae dan Salamis.
- Artaxerxes I - Memerintah dari tahun 465 hingga 424 SM, dikenal karena upayanya dalam mempertahankan kestabilan kekaisaran setelah kematian Xerxes I.
- Darius II - Memerintah dari tahun 423 hingga 404 SM, menghadapi banyak tantangan internal, termasuk pemberontakan dan konflik dengan Yunani.
- Artaxerxes II - Memerintah dari tahun 404 hingga 358 SM, periode pemerintahannya ditandai dengan konflik internal dan eksternal yang berkelanjutan.
- Darius III - Memerintah dari tahun 336 hingga 330 SM, dia adalah raja terakhir dari Kekaisaran Akhemeniyah, dikalahkan oleh Alexander Agung yang menandai akhir dari kekaisaran tersebut.
Bangunan Peninggalan Kebudayaan Persia Kuno
Musuh Utama Persia- Istana Persepolis: Dibangun oleh Darius I pada 518 SM
- Pasargadae: Kota ini merupakan ibu kota Koresh yang Agung (559-530 SM)
- Nagsheh Rostam: Situs ini berisi makam para raja dari dinasti Akhemeniyah dan juga dikenal dengan relief batu yang menggambarkan peradaban Persia Kuno
- Istana Chebel Sutum
- Menara Jonban: Menara ini terkenal dengan struktur yang unik dimana jika satu menara digoyangkan, menara lainnya juga akan bergerak
- Gereja Kuno di Iran: menunjukkan pengaruh dan integrasi berbagai budaya dan agama di wilayah Persia kuno.
Musuh terbesar dari peradaban Persia Kuno adalah Yunani. Konflik antara Persia dan Yunani, yang dikenal sebagai Perang Yunani-Persia, merupakan serangkaian konflik yang berlangsung selama beberapa dekade.
Runtuhnya Peradaban Persia
Faktor-faktor yang menyebabkan kehancuran atau runtuhnya peradaban Persia kuno meliputi:
- Serangan dan Penaklukan Asing: Salah satu faktor utama adalah serangan dan penaklukan oleh bangsa-bangsa asing, termasuk penaklukan oleh pasukan Aleksander Agung pada tahun 330 SM yang mengakhiri Dinasti Akhemeniyah.
- Kepemimpinan yang Lemah: Setelah kematian Aleksander Agung, bekas wilayah Kekaisaran Persia terpecah menjadi beberapa kerajaan yang diperintah oleh panglima militer Aleksander. Kepemimpinan yang lemah dan persaingan antara panglima-panglima ini menyebabkan ketidakstabilan politik dan sosial di seluruh wilayah.
- Konflik Internal: Konflik internal berkepanjangan di lingkaran elite melemahkan posisi politik Dinasti Sasaniyah, yang merupakan dinasti terakhir yang berkuasa di tanah Persia sebelum invasi Muslim Arab.
- Invasi Muslim Arab: Invasi oleh pasukan Islam di bawah Khalifah Umar bin Khaththab pada tahun 642, yang berhasil menduduki seluruh Persia dalam waktu kurang dari dua tahun, mengakhiri kejayaan Wangsa Sasaniyah.
- Penghabisan Sumber Daya: Peperangan yang berkepanjangan, termasuk Perang Romawi–Persia, menghabiskan sumber daya dan menyebabkan kedua kekaisaran menjadi lemah, yang pada akhirnya berujung pada keruntuhan meeker.
- Kurangnya Persatuan: Raja Persia terakhir, Yazdgard III, tidak sanggup menyaingi kekuatan militer Islam, bukan karena kalah jumlah tentara, melainkan karena tiadanya persatuan yang kokoh di antara pasukannya.